MATAHARI BUATAN CHINA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS:ANTARA KEMAJUAN SAINS DAN KEDAULATAN ALLAH ATAS ALAM

Penulis

  • Uswatun Hasanah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Penulis
  • Nasrulloh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Penulis

Kata Kunci:

Matahari Buatan, Sains, Al-Qur’an, Hadits, Kedaulatan Allah

Abstrak

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia pada capaian luar biasa, salah satunya adalah proyek “Matahari Buatan” yang dikembangkan oleh china. Proyek ini merupakan bagian dari Upaya menghasilkan energi bersih melalui teknologi fusi nuklir. Meskipun keberhasilan ini menjadi tonggak kemajuan sains dalam perspektif islam, penciptaan alam semesta tetap berada dalam kekuasaan Allah. Jurnal ini bertujuan untuk mengkaji fenomena matahari buatan yang dikembangkan oleh China Sebagai sebuah terobosan sains, Untuk menganalisis Konsep Matahari dalam pandangan Al-Qur’an, Untuk memahami Hadits tentang matahari dan fenomena akhir zaman, dan Untuk menelaah korelasi antara matahari buatan dan kemajuan sains. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), yaitu pengumpulan data dan informasi yang bersumber dari literatur-literatur yang relevan, seperti buku keislaman, jurnal ilmiah, artikel, serta sumber-sumber terpercaya lainnya. Hasil kajian menunjukkan bahwasanya Islam (Al-Qur’an dan Hadits) tidak menolak perkembangan sains selama tidak menyalahi prinsip tauhid. Selain itu, pencapaian manusia dalam sains harus dipahami sebagai bagian dari anugerah ilmu yang diberikan Allah kepada manusia. Artikel ini meberikan saran bahwa menekankan pentingnya memposisikan kemajuan teknologi seperti "matahari buatan" sebagai bagian dari sunatullah (hukum alam yang ditetapkan Allah), bukan sebagai bentuk tandingan terhadap kekuasaan-Nya. Kajian Al-Qur’an dan Hadits sebaiknya diarahkan untuk menunjukkan bahwa meskipun manusia mampu merekayasa energi dan cahaya buatan, tetap ada batas kekuasaan manusia dibanding kehendak Allah sebagai pengatur mutlak alam semesta. Pendekatan ini akan memperkuat nilai teologis dan etis dalam menyikapi kemajuan sains modern

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-01