RELEVANSI PENAFSIRAN AL-QUR’AN SECARA ILMIAH DENGAN ILMU BIOLOGI
Kata Kunci:
Al-Qur’an, Biologi, Sains, Mikrobiologi, EmbriologiAbstrak
Perdebatan mengenai relevansi al-Qur’an dengan Sains tidak pernah basi untuk dibahas, ini disebabkan karna hingga dewasa ini masih banyak kelompok yang menentang kebenaran relevansi al-Qur’an dengan Sains tersebut. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang penafsiran ayat-ayat al-Qur’an secara ilmiah serta dibuktikan dengan perkembangan ilmu biologi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan studi pustaka. Ayat-ayat tentang biologi dikaji secara tematis dengan menggunakan analisis sains yang terukur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tafsir ‘ilmi (ilmiah) adalah salah satu bentuk implementasi integrasi agama dan sains yang bersifat deduktif-konfirmatif. Pola integrasi agama dan sains dalam tafsir ‘ilmi menjadikan teologi sebagai basisnya, di mana sisi teologis menjadi sentral perpaduan antara teks al-Qur’an dan alam semesta melalui pembacaan tafsir dan sains. Fokus penelitian ini menjadi 2 aspek: 1) mikrobiologi ; dan, 2) embriologi. Mikrobiologi adalah suatu cabang dari ilmu biologi yang menjadikan fokus pembahasannya adalah makhluk-makhluk yang berukuran kecil(mikro). Sedangkan embriologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan janin. Berdasarkan penelitian penulis dapat disimpulkan bahwa relevansi antara ilmu biologi dengan al-Qur’an bukan hanya cocoklogi semata, namun lebih dari itu isi kandungan al-Qur’an berdasarkan penafsiran para mufassir merupakan jawaban dari ketidakpastian teori mikrobiologi pada 18 abad yang lalu yang menyatakan bahwa mikrobiologi muncul secara spontanitas saja.