KEADAAN MENDESAK DALAM MELAKUKAN PENYADAPAN PADA TAHAP PENYIDIKAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA

Abstrak

Untuk menganalisis tentang ukuran keadaan mendesak dalam melakukan penyadapan tindak pidana narkotika, dan Untuk menganalisis tentang bentuk pengawasan terhadap penyidik yang melakukan abuse of power dalam penyadapan tindak pidana narkotika. Sedangkan metode penelitian yang digunakan penelitian hukum Normatif, yaitu metode yang menggunakan sumber bahan hukum primer berupa peraturan perundang undangan, teori–teori hukum dan pendapat-pendapat para ahli, dianalisis dan ditarik kesimpulan permasalahan yang digunakan menguji dan mengkaji bahan hukum Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah Keadaan mendesak dalam melakukan penyadapan pada tahap penyidikan tindak pidana narkotika merupakan tantangan kompleks yang memerlukan keseimbangan antara respons cepat dan kepatuhan terhadap hukum. Meskipun keadaan darurat seringkali membenarkan tindakan penyadapan tanpa izin pengadilan, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk melanggar hak privasi individu atau melampaui batasan yang ditetapkan oleh hukum. Sebaliknya, penyadapan dalam situasi darurat haruslah dilakukan dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan implikasi hukum dan etika yang relevan, serta dengan pengawasan yang ketat untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam setiap langkah yang diambil. Dan Upaya untuk mengatasi keadaan mendesak dalam penyadapan tindak pidana narkotika memerlukan kolaborasi lintas sektor dan internasional. Kerjasama antara lembaga penegak hukum, pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat sipil diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja yang efektif dalam menangani kejahatan lintas batas dan kompleksitas jaringan narkotika. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, kita dapat menanggapi tantangan keadaan mendesak dalam penyadapan dengan cara yang memastikan keamanan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.