LIVING OF DEMOCRACY: RAGAM MODEL EMOTICON POLITISI INDONESIA DI RUANG PERCAKAPAN DIGITAL
Kata Kunci:
Politik, Demokrasi, Emoji, Media OnlineAbstrak
Politik demokrasi yang baik diperlukan untuk mewujudkan kedaulatan suatu bangsa yang dipimpin oleh rakyat atau suatu pemerintahan. Demokrasi menjadikan semua warga mendapatakan hak yang sama dalam kesataraan pengambilan keputusan dan menyuarakan haknya (Astawa 2017). Dalam mencapai demokrasi yang baik terdapat jalan politik yang harus dilalui. Di dalam politik inilah terdapat ruang percakapan. Hari ini telah disediakan ruang percakapan digital untuk berkomunikasi dan memberi informasi. Semua orang bebas berekspresi dan menyampaikan pendapatnya. Namun, tidak sama halnya dengan seorang yang harus menjaga netralitas dalam menjalankan tugas negara. Seorang ASN dalam ruang percakapan harus ada etika yang dijaga dalam rusng percakapan digital. Etika ini berupa emoji sebagai bentuk tidak terlibat dalam kampanye. Karena sejatinya seorang ASN harus bersikap netral dan bersih selama masa kampanye dan pemilu. Hal tersebut melalui emoji sudah bisa menggambarkan sebagai dukungan kandidat calon yang ingin dimenangkan. Tujuan penelitian agar mengetahui emoji apa saja yang terlarang. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis framing. Karena dalam mencari ragam emoji penulis membutuhkan bahan bahan dari media online. Hasil dari penelitian ini bahwa setiap emoji memiliki makna tersendiri dan memiliki penafsiran sesuai dengan konteks politik di keadaan pada masa itu. Perlunya kehati-hatian dalam menggunakan emoji sebagai simbol mengekspresikan terkhusus untuk ASN.