DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aurues
Kata Kunci:
Staphylococcus Aureus, Bawang Putih (Allium Sativum)Abstrak
Latar Belakang: Salah satu penyakit gigi yang sering dialami adalah karies yang bisa berkembang menjadi masalah lebih serius seperti infeksi pulpa dan kemudian infeksi pada jaringan di sekitar akar gigi, yang disebut penyakit periapikal biasanya disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus. NaOCl adalah bahan irigasi yang efektif menghilangkan biofilm dan bakteri yang paling 100umum digunakan. Namun, memiliki kekurangan seperti tingginya tingkat toksisitas, sehingga bahan alami merupakan salah satu alternatif untuk menggatikan bahan sintesis seperti NaOCl. Bawang putih berfungsi sebagai antioksidan, anti- inflamasi, antibakteri, serta anti jamur. Senyawa yang terkandung dalam bawang putih adalah minyak atsiri, alkaloid, tanin, allicin, saponin dan flavonoid. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental laboratoris murni (true eksperimental) dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Sampel penelitian yang digunakan adalah ekstrak bawang putih 100sampel dibagi jadi 4 kelompok dengan konsetrasi 25%, 50%, 75% dan NaOCl 5,25% sebagai kontrol posistif dilakukan 6 kali pengulangan sehingga didapatkan jumlah sampel 24. Penelitian ini menggunakan uji Anova untuk melihat adanya daya hambat ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa daya hambat ekstrak bawang putih (Allium sativum) menunjukkan adanya zona hambat pada setiap perlakuan yang berbeda. hal ini didapatkan bahwa ekstrak bawang putih yaitu konsetrasi 25%, 50%, 75% terbilang kuat dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus Kesimpulan: Penelitian ini telah terbukti bahwa ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Semakin besar konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium Sativum) semakin besar pula daya hambat yang ditimbulkan