POLA PELAFALAN BUNYI UJARAN BAHASA BATAK TOBA PENDERITA STROK: KAJIAN NEUROLINGUISTIK
Kata Kunci:
Neurolinguistik, Strok, Kesalahan Ujaran, Bahasa Batak TobaAbstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Bentuk kesalahan bunyi vokal dan konsonan yang dituturkan oleh penderita strok dan (2) Penerapan teori lateralisasi terhadap kesalahan bunyi ujaran yang dominan pada otak dalam kajian neurolinguistik. Pengumpulan data digunakan dengan metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing dan teknik lanjutan berupa rekam catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik dasar berupa teknik pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik hubungan banding menyamakan (HBS). Penelitian ini menggunakan teori Blumstein dan teori Pierre Paul Broca. Hasil penelitian ini menemukan perubahan bunyi yaitu subtitusi yang terdapat pada konsonan [p] menjadi [f], [d] menjadi [j], [ŋ] menjadi [n], [g] menjadi [k], [ŋ] menjadi [g], [r] menjadi [l], [b] menjadi [w], [n] menjadi [ɳ], [l] menjadi [y], [t] menjadi [c], [r] menjadi [y], [s] menjadi [c], [b] menjadi [m], [t] menjadi [s], dan [b] menjadi [p]. Subtitusi yang terdapat pada vokal yaitu [u] menjadi [o] dan [a] menjadi [i]. Subtitusi yang terdapat pada vokal dan konsonan yaitu [i] menjadi [y]. Adisi yang terdapat pada konsonan yaitu [y], [h], [ɳ] dan [k]. Adisi yang terdapat pada vokal yaitu [i], [u], dan [o]. Omisi yang terdapat pada konsonan yaitu [p], [s], [k], [g], [m], [h], [r], [b], [c], [ŋ]. Omisi yang terdapat pada vokal yaitu [u], [i] dan [o]. Ujaran penderita strok menunjukkan bahwa menurut teori lateralisasi, bagian hemisfer dominan pada penderita strok adalah gangguan pada hemisfer kiri yaitu pada Medan Broca atau gangguan produksi ujaran