ANALISIS BAHASA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN LITERASI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS: STUDI LITERATUR
Kata Kunci:
Berpikir Kritis, Bahasa, Pelajaran, LiterasiAbstrak
Kemampuan berpikir kritis memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena menjadi landasan utama bagi siswa dalam memahami bahasa dan budaya secara lebih mendalam. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, serta mengolah informasi dalam konteks kebahasaan. Dengan pendekatan pembelajaran yang menekankan berpikir kritis, siswa dapat lebih baik dalam menafsirkan pesan yang kompleks, meningkatkan keterampilan komunikasi, serta mendalami pemahaman terhadap teks sastra dan non-sastra. Dalam hal ini, guru memiliki peran sentral dalam merancang aktivitas pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran kritis siswa. Beberapa metode yang dapat diterapkan antara lain diskusi kelompok, analisis teks, serta penilaian terhadap argumentasi yang disajikan. Dengan cara ini, siswa diajak untuk berpikir secara reflektif dan analitis. Selain itu, keterampilan berpikir kritis juga memungkinkan siswa untuk memahami konteks sosial dan budaya dalam penggunaan bahasa, sehingga menambah dimensi dalam kemampuan komunikasi mereka. Mengintegrasikan berpikir kritis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya memperkuat aspek linguistik, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan dinamis. Siswa tidak sekadar mempelajari bahasa sebagai seperangkat aturan, melainkan sebagai sarana untuk memahami, menafsirkan, serta menyampaikan ide secara kritis. Oleh karena itu, menanamkan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan langkah strategis dalam menciptakan pendidikan yang lebih menyeluruh dan relevan dengan tantangan global di masa depan