Tradisi Pembelajaran Pendidikan IPS
Abstrak
Tradisi ini menekankan pada pewarisan nilai-nilai budaya, norma dan tradisi masyarakat kepada peserta didik. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang berkarakter dan memiliki rasa cinta tanah air. Tradisi ini masih banyak diterapkan di sekolah-sekolah, khususnya pada tingkat pendidikan dasar. Tradisi ini memandang IPS sebagai ilmu sosial yang obyektif dan netral. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa tentang berbagai fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Tradisi ini mulai berkembang di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Tradisi ini menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan siswa dalam mengambil tindakan dalam memecahkan masalah sosial. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang aktif dan partisipatif dalam masyarakat. Tradisi ini mulai berkembang di Indonesia pada era pasca kemerdekaan. Tradisi ini memandang pembelajaran IPS sebagai proses yang aktif dan konstruktif bagi siswa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, menganalisis informasi, dan memecahkan masalah. Tradisi ini mulai berkembang di Indonesia pada era reformasi. Tradisi pembelajaran IPS di Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Saat ini terdapat kecenderungan untuk menggabungkan berbagai tradisi tersebut dalam pembelajaran IPS. Hal ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang lebih komprehensif dan bermakna bagi siswa. Tradisi pembelajaran IPS di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya sumber belajar yang berkualitas, terbatasnya pelatihan guru, dan infrastruktur sekolah yang belum memadai. Meski demikian, masa depan tradisi pembelajaran IPS di Indonesia tampak cerah. Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, sekolah dan masyarakat diharapkan pembelajaran IPS dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi muda yang cerdas, kritis dan berkarakter.