Pengaruh Penerapan Metode Wafa Terhadap Hasil Belajar Tahsin AlQur'an Di Kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum

Abstrak

Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Sekitar 87,2% penduduk Indonesia beragama Islam. Dari jumlah tersebut ternyata hanya 35% yang bisa membaca Al-Qur’an, artinya 65% tidak bisa membaca Al-Qur’an. Hal ini sejalan dengan rendahnya hasil belajar tahsin AlQur’an kelas III MI Darul Ulum Kabupaten Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwasannya dari 48 peserta didik hanya 10 peserta didik yang bisa membaca Al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengumpulkan data berupa angka-angka. Jenis penelitiannya yaitu kuasi eksperimen dengan nonequivalen control group design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi dari penelitian ini yaitu peserta didik kelas III MI Darul Ulum dengan 24 siswa pada masing-masing kelas. Tujuanpeneitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Wafa terhadap hasil belajar Tahsin Al-Qur’an siswa kelas 3 di MI Darul Ulum. Hasil penelitian menunjukan bahwasannya hasil belajar awal tahsin Al-Qur’an yang menggunakan metode Iqra’ memiliki rata-rata 54,5 dan kelas yang akan menggunakan metode wafa memiliki rata-rata 56,77. Pada hasil belajar akhir tahsin Al-Qur’an kelas kontrol memiliki rata-rata 67,83 dan kelas eksperimen 81,25. Peningkatan dua kelas tersebut terlihat dari uji N-Gain yang menunjukan kelas kontrol memiliki rata-rata 28,800 dan termasuk interpretasi keefektifan nilai N-Gain yaitu kategori “tidak efektif”. Sedangkan rata-rata kelas eksperimen yaitu 56,98 dan termasuk kategori “cukup efektif”. Itu artinya terdapat perbedaan rata-rata peningkatan hasil belajar tahsin Al-Qur’an menggunakan metode Wafa yang lebih baik daripada metode Iqra’.