Pemikiran Kesetaraan Gender Dan Feminisme Amina Wadud Tentang Eksistensi Wanita Dalam Kajian Tafsir Kepemimpinan

Penulis

  • Tami Dewi Puspa Rahayu UIN Sunan Gunung Djati Bandung Penulis
  • Fitri Meliani UIN Sunan Gunung Djati Bandung Penulis
  • Edi Komarudin UIN Sunan Gunung Djati Bandung Penulis

Kata Kunci:

Amina Wadud, Gender, feminism, Al-Qur’an

Abstrak

Dalam kajian gender dan feminisme, yang dimana kaum perempuan selalu menjadi subyek subordinat yang mana hal tersebut dipengaruhi dengan suatu subjektifitas penafsiran serta interpretasi dalam ayat Al-Qur’an. Perempuan yang tidak diakui sebagai manusia utuh, tidak berhak mempresentasikaan diri, dilarang menjadi pemimpin, dipojokan sebagai mak hluk yang domestik, dan terbelakang. Hal ini disebabkan oleh budaya patriaki dalan Islam yang telah memarjinalkan wanita. Kemudian kultur budaya Islam yang cenderung mengangap laki-laki dan wanita sebagai anggota umat manusia yang berbeda. Pemikira dari sini Amina Wadud menggagas suatu bentuk interpretasi gender dan feminism didalam AlQur’an. yang kemudian dalam gagasan pemikirannya, Amina Wadud berpendapat bahwa perempuan dalam Islam secara, promodial, kosmologi, ekstologi, spritual dan moral dimaksudkan sebagai manusia yang sempurna serta memiliki suatu peranan penting dan posisi yang setara dengan kaum pria. Langka-langkah Amina Wadud dalam menginterpretasi gender dan feminism adalah 1) berawal dari pengalaman atau pandangan perempuan 2) menggunakan kerangka pemikiran feminism, 3) penerapan metode kontekstual histroris, 4) penerapan metode intratekstual, 5) serta genealogi gender dan feminism, ayat-ayat terkait gender dan feminism serta kedudukan pada peran kepemimpinan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-01