BAHAN AJAR KURIKULUM MERDEKA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMK N 2 WONOSOBO KABUPATEN WONOSOBO
Kata Kunci:
Kurikulum Merdeka, Berbasis Teknologi, PembelajaranAbstrak
Kurikulum adalah program pendidikan yang ditawarkan sekolah. Ini mencakup lebih dari sekedar bidang studi dan kegiatan pembelajaran; mencakup juga segala sesuatu yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan pribadi siswa sejalan dengan tujuan pendidikan yang diantisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Program ini dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah memperkenalkan inisiatif baru yang disebut "Merdeka Belajar". sebelumnya telah menjalankan program tersebut di sekolah. Dibutuhkan kemampuan untuk mengintegrasikan alat pengajaran berbasis teknologi ke dalam kelas. Penggunaan digital diperlukan untuk seluruh komponen pendidikan, termasuk orang tua, siswa, dan guru. Penelitian kualitatif deskriptif adalah metodologi penelitian yang digunakan dalam studi lapangan ini. Metodologi studi kasus digunakan dalam penyelidikan ini. Penulis penelitian ini berupaya memberikan gambaran secara metodis dan faktual tentang Bahan Ajar Kurikulum Mandiri Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 2 Wonosobo, dengan mempertimbangkan sifat penelitian tersebut di atas. Adapun hasil penelitian mengahsilakn kesimpulan sebagai berikut : 1) Ide bahan ajar kurikulum mandiri berbasis teknologi pada pembelajaran PAI di SMKN 2 Wonosobo kabupaten Wonosobo merupakan salah satu temuan penelitian terkini. Penggunaan sumber daya pengajaran kurikuler otonom berbasis teknologi dianggap diperbolehkan karena dapat meningkatkan keterampilan dan kapasitas belajar siswa. 2) Di SMKN 2 Wonosobo Kabupaten Wonosobo pemanfaatan bahan ajar kurikulum otonom berbasis teknologi melibatkan persiapan melalui IHC In House Training. 3) Prasarana dan fasilitas yang disediakan sekolah, serta ketersediaan sumber daya pembelajaran dan akses digital, merupakan unsur pendukung. Di sisi lain, motivasi dan sikap mahasiswa serta kurangnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan khusus menjadi faktor penghambatnya