RELIGIOUS AND CULTURAL THEMES IN HOLLYWOODMOVIES

Abstrak

Film-film Hollywood telah lama menjadi cerminan sikap masyarakat dan lanskap budaya yang terus berkembang, dengan tema-tema keagamaan dan budaya memainkan peran penting dalam penceritaan sinematik. Studi ini mengeksplorasi representasi elemen-elemen keagamaan dan budaya dalam sinema Hollywood, menganalisis transformasi mereka dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap penonton global. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pendekatan Hollywood terhadap narasi keagamaan dan budaya telah bergeser dari penggambaran yang sederhana menjadi representasi yang lebih bernuansa dan autentik, menanggapi perubahan ekspektasi penonton dan permintaan pasar. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, studi ini menggunakan analisis konten sistematis dari literatur ilmiah, jurnal akademik, dan ulasan film kritis yang diterbitkan antara tahun 2020 dan 2024. Analisis hermeneutik digunakan untuk menguraikan makna simbolis, struktur naratif, dan pola tematik yang ada dalam penggambaran tema-tema keagamaan dan budaya Hollywood. Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa produksi-produksi Hollywood kontemporer semakin merangkul keberagaman agama, bergerak melampaui narasi-narasi tradisional yang berpusat pada Kristen untuk menggabungkan berbagai perspektif iman. Selain itu, industri ini telah membuat langkah maju dalam mencapai keaslian budaya, dengan para pembuat film mempekerjakan konsultan budaya dan melibatkan perwakilan masyarakat untuk memastikan penggambaran yang akurat dan penuh rasa hormat. Namun, tantangan tetap ada, termasuk komodifikasi praktik keagamaan, reduksionisme budaya, dan dominasi perspektif Barat. Meskipun penerimaan penonton terhadap film- film keagamaan dan beragam budaya sebagian besar positif, kritik terus berlanjut mengenai kecenderungan industri untuk memprioritaskan kepentingan komersial daripada keaslian. Studi ini menyimpulkan bahwa kemampuan Hollywood untuk berhasil memadukan tema-tema keagamaan dan budaya terletak pada keseimbangan kreativitas artistik dengan tanggung jawab budaya. Perbaikan di masa mendatang harus difokuskan pada pembinaan kolaborasi sejati dengan beragam suara dalam penceritaan, memastikan bahwa narasi sinematik berkontribusi pada dialog antaragama dan pemahaman lintas budaya