PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS SEBAGAI ANTIOKSIDAN

Penulis

  • Iwan Saka Nugraha Institut Teknologi Dan Kesehatan Bintang Persada Penulis
  • Ida Bagus Putra Mahardika Institut Teknologi Dan Kesehatan Bintang Persada Penulis

Kata Kunci:

Kulit Nanas, Antioksidan, Metode Dpph

Abstrak

Indonesia sebagai negara tropis, sangat mudah ditemui buah nanas yang biasa dikonsumsi secara langsung. Kulit nanas yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut dengan limbah hasil pertanian. Kulit buah nanas diketahui mengandung senyawa sebagai antioksidan seperti asam, vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalori, protein, lemak, enzim bromelain, serta flavonoid dan polifenol. Tingginya manfaat kulit nanas untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji kandungan dan aktivitas antioksidan yang terdapat dalam kulit buah nanas yang merupakan salah satu sisa limbah produksi nanas madu. Antioksidan alami yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh ekstrak kasar kulit nanas yang mengandung antioksidan dengan rendemen ekstraksi serta aktivitas antioksidan yang tertinggi dari tiga pelarut yang digunakan yaitu pelarut methanol, etanol dan etil asetat. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode dpph Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif atau explanatory research yang didekati dengan analisis regresi. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan pelarut yang diulang sebanyak tiga kali yaitu : Pelarut metanol, pelarut etanol dan pelarut etil asetat. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki antioksidan sangat kuat hal ini dibuktikan pada semua fraksi pelarut baik fraksi methanol, etanol dan etil asetat memiliki EC50% kurang dari 50. dan aktivitasnya lebih besar jika dibandingkan dengan antioksidan yang menjadi balangko. Fraksi Metanol mempunyai nilai EC50% yang lebih kecil yatiu 8,00 mg/L, berarti mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih besar dibanding dengan fraksi etanol dengan nilai EC50 sebesar 9,26 mg/L dan etit asetat yang memberikan nilai EC50 sebesar 29,48 mg/L. Berdasarkan hasil penghitungan nilai rendemen ekstrak kasar antioksidan yang dihasilkan terlihat bahwa pada fraksi methanol memiliki nilai rendemen yang terbesar yaitu 22,27% kemudian diikuti oleh fraksi etanol (18,99%) dan etil asetat (11,54).

Unduhan

Diterbitkan

2024-08-01