PENANGANAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BELAWAN: STRATEGI INTERVENSI DAN TANTANGAN DI WILAYAH PESISIR

Abstrak

Hipertensi menimbulkan risiko mortalitas dini yang meningkat saat tekanan sistolik dan diastolik meningkat Hipertensi menimbulkan risiko mortalitas dini yang meningkat saat tekanan sistolik dan diastolik meningkat. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi intervensi yang telah diterapkan oleh Puskesmas Belawan dalam menangani hipertensi serta mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi. Metode penelitian menggunakan metode observasi dan turun lapangan untuk mengumpulkan data mengenai penanggulangan hipertensi di Puskesmas Belawan. Metode ini dipilih karena memberikan pemahaman langsung dan mendalam tentang situasi di lapangan, memungkinkan peneliti untuk mengamati secara langsung praktik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari data yang dikumpulkan, sebagian besar pasien berusia di atas 18 tahun, dengan tekanan darah bervariasi dari kategori optimal, normal, normal tinggi, hingga berbagai tingkat hipertensi. Sebanyak 10 pasien teridentifikasi memiliki tekanan darah optimal (<120 mmHg), mayoritas berasal dari kelompok petani, nelayan, atau tidak bekerja. Pasien dengan tekanan darah normal (120–129 mmHg) mencakup berbagai kelompok usia dan pekerjaan, termasuk buruh, ibu rumah tangga (IRT), dan pelajar. Kesimpulannya penanggulangan hipertensi di wilayah pesisir menghadapi tantangan signifikan, seperti keterbatasan akses kesehatan, rendahnya kesadaran masyarakat, dan faktor ekonomi yang membatasi kemampuan untuk mengikuti pengobatan jangka panjang