PENYALURAN BANTUAN KEPADA PENYANDANG DISABILITAS OLEH DINAS SOSIAL KOTA LHOKSEUMAWE

Abstrak

Pertimbangan dipilih penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan Masih terdapat penyandang disabilitas belum mendapatkan penyaluran bantuan melalui rehabilitasi di Desa Ulee Jalan Kecamatan Banda Sakti dan ketidakseimbangan antara jumlah disabilitas dan jumlah bantuan yang disalurkan sehingga masih ada disabilitas yang belum diberdayakan. Penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data dengan melakukan beberapa tahap yaitu observasi,wawancara,dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan pengumpulan data,reduksi data,penyajian data,dan kesimpulan. Penelitian ini dikaji menggunakan teori Sri Najiati, Agus Asmana dan I Nyoman(2005:54) terdapat empat prinsip yang terdiri dari prinsip kesetaraan, partisipasi, kewasdayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan.Hasi lpenelitian menunjukkan bahwa program Penyaluran bantuan kepada penyandang disabilitas di KecamatanBanda Sakti oleh Dinas Sosial Kota Lhokseumawe telah menunjukan keberhasilan dalam menerapkan prinsip kesetaraan. Hal ini terlihat dari upaya memberikan bantuan alat bantu yang disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing individu dan adanya program sosialisasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan prinsip pemberdayaan lainnya. Prinsip partisipasi belum sepenuhnya terwujud karena masyarakat belum dilibatkan secara aktif dalam proses penyaluran bantuan. Prinsip kewasdayaan atau kemandirian juga perlu ditingkatkan, mengingat pentingnya memberikan keterampilan kepada penyandang disabilitas agar mereka dapat lebih mandiri. Meskipun prinsip berkelanjutan telah diterapkan, perlu diingat bahwa keberlanjutan program tidak cukup jika tidak diiringi dengan peningkatan kualitas program itu sendiri. Kendala dalam penyaluran bnatuan oleh Dinas Sosial Kota Lhokseumawe di Kecamatan Banda Sakti yaitu Jika dari Dinas Sosial Kota Lhokseumawe tidak ada kendala apapun, Cuma kurangnya pemahaman dari masyarakat dan masyarakat banyak mengeluh atas ketidak jelasan informasi dan pengurusan berkas yang rumit dan pelayanan dari pegawai acuh tak cuh sehinnga masyarakat malas untuk mengurus bantuan