TRADISI RUWATAN DAN SAKRAMEN BABTIS: DALAM KONSEP DOSA DAN KESELAMATAN
Kata Kunci:
Ruwatan, Babtis, Dosa, KeselamatanAbstrak
Tradisi Ruwatan dan Sakramen Pembaptisan keduanya bebas dari dosa yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sumber masalahnya adalah dosa macam apa yang sedang dilihat Dan jika seseorang menerima Sakramen baptis sebagai pembebas dari dosa, apakah perlu untuk menerima Ruwatan, yang juga merupakan pembebas dari dosa. Perbandingan adalah aspek spesifik dan sempit dari banyak nilai dan aspek yang dapat diamati. Metodologi yang digunakan dalam kepustakaan ini bertujuan untuk objektivitas. Artikel ini berfokus pada membandingkan ruwatan dan sakramen baptisan dalam hal konsep dosa dan keselamatan. Artikel ini menghindari evaluasi subjektif dan menggunakan bahasa yang jelas dan ringkas dengan koneksi logis antar pernyataan. Maka dosa dapat terjadi melalui pikiran, keinginan, katakata, tindakan, dan kelalaian. Dosa bertentangan dengan kehendak Allah, juga dengan akal, kebenaran, dan hati nurani yang benar. Sukerta dalam ruwatan mengacu pada keadaan impersonal yang diterima orang tanpa tanggung jawab pribadi, sedangkan dosa dalam ajaran Gereja adalah perbuatan yang berdasarkan tanggung jawab pribadi.