EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT FORMULASI LARUTAN KUMUR EKSTRAK KURMA AJWA (PHOENIX DACTILIFERA L.) TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS DAN CANDIDA ALBICANS

Abstrak

Data epidemiologi menunjukkan bahwa pengguna gigi tiruan lepasan yang mengalami denture stomatitis sebesar 30% hingga 50%. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya pemeliharaan terhadap kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut, sehingga memicu berkembangnya mikroorganisme. Perubahan patologik dalam mulut yang paling banyak disebabkan oleh Streptococcus mutans dan Candida albicans. Bahan herbal dalam bidang kedokteran gigi mulai dimanfaatkan untuk pengobatan. Salah satu tanaman herbal yang kaya akan kandungan antibakteri dan antijamur yaitu buah kurma jenis Ajwa (Phoenix dactylifera L). Hal ini dapat dimanfaatkan dengan pembuatan formulasi larutan kumur dengan zat aktif daging kurma ajwa. Untuk mengetahui efektivitas dari formulasi larutan kumur ekstrak buah kurma ajwa (Phoenix dactylifera L) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan Candida albicans. Jenis penelitian yang dilakukan adalah True Eksperimental Laboratorium dengan rancangan penelitian berupa Post test Design. Hasil data penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji One Way Anova. Nilai rata-rata daya hambat Streptococcus mutans terkecil terjadi pada perlakuan konsentrasi 3,25% sebesar 20.75. Adapun nilai rata-rata daya hambat terkecil Candida albicans pada konsentrasi 3,25% sebesar 11.26. Hasil uji One Way ANOVA diperoleh nilai P-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.05 (P-value < 0.05). Ini menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi 3,25%, 6,5% 12,5%, 25%, dan 50% yang diberikan berpengaruh signifikan. Formulasi larutan kumur ektrak buah kurma ajwa dengan konsentrasi 3,25% efektif untuk menghambat secara kuat pertumbuhan Streptococcus mutans dan Candida albicans