PERBEDAAN KADAR LEUKOSIT TIKUS WISTAR JANTAN (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI PORPHYROMONAS GINGIVALIS SETELAH DIBERI LARUTAN MADU LEBAH BARAT (APIS MELLIFERA) KONSENTRASI 50% DENGAN CHLOROHEXIDINE GLUCONATE 0,2%
Kata Kunci:
Apis Mellifera, Kadar Leukosit, Porphyromonas GingivalisAbstrak
Periodontitis kronis adalah inflamasi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh bakteri porphyromonas gingivalis. Bakteri ini akan memicu respon tubuh yang menyebabkan peningkatan jumlah leukosit atau leukositosis. Madu lebah barat (Apis mellifera) memiliki efek antiinflamasi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Untuk mengetahui perbedaan kadar leukosit tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus) yang diinduksi porphyromonas gingivalis setelah diberi larutan madu lebah barat (Apis Mellifera) konsentrasi 50% dengan larutan chlorohexidine gluconate 0,2%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain post control only desaign menggunakan hewan coba tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus). Terdapat 2 kelompok yaitu kelompok 1 induksi bakteri porphyromonas gingivalis dengan aplikasi larutan madu lebah barat (Apis Mellifera) konsentrasi 50% dan kelompok 2 induksi bakteri porphyromonas gingivalis dengan aplikasi chlorohexidin gluconate 0,2%. Induksi bakteri dilakukan secara intrasulkuler. Pemberian terapi sebanyak 1 kali sehari selama 3 hari. Pengambilan darah melalui jantung/intakardial. Penghitungan kadar leukosti menggunakan hematology analyzer. Pada kelompok 1 kadar leukosit dengan nilai rata-rata 12.319 x 103/uL. Pada kelompok 2 kadar leukosit dengan nilai rata-rata 9.676 x 103/uL. Terdapat perbedaan kadar leukosit pada tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus) yang diberi larutan madu lebah barat (Apis Mellifera) dengan konsentrasi 50% dengan yang diberi chlorohexidine gluconate 0,2%