HUBUNGAN TIPE KEPALA DENGAN BENTUK LENGKUNG GIGI RAHANG BAWAH PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kata Kunci:
Tipe Kepala, Bentuk Lengkung Gigi, Ortodonti, Indeks Sefalik, Mahasiswa Kedokteran GigiAbstrak
Latar Belakang: Penting untuk memahami hubungan antara stuktur kraniofasial dan dimensi lengkung gigi untuk menegakkan diagnosa dan menyusun rencana perawatan. Sebelum melakukan tindakan perawatan ortodonti dilakukan analisis ekstra oral dan intra oral. Analisis ekstra oral meliputi tipe kepala, simetris wajah, tipe wajah, fungsi bicara dan kebiasaan buruk. Sedangkan, salah satu jenis pemeriksaan intra oral yang juga dilakukan adalah penentuan bentuk lengkung gigi. Tujuan: Mengetahui hubungan tipe kepala dengan bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia. Bahan dan Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan rancangan penelitian analitik cross-sectional. Sampel terdiri dari mahasiswa mahasiswa preklinik yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Perngukuran tipe kepala dilakukan menggunakan indeks sefalik, sedangkan bentuk lengkung gigi rahang bawah diklasifikasikan berdasarkan metode Raberin. Data dianalisis uji statistik menggunakan uji Chi-Square untuk menentukan hubungan antara kedua varibel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas sampel memiliki tipe kepala brakisefalik (51,67%), sedangkan bentuk lengkung gigi rahang bawah yang paling dominan adalah kategori mid (76,67%). Uji statistik Chi-Square menunjukkan nilai p-value sebesar 0.208 yang lebih besar dibandingkan dengan 0.05 (p-value > 0.05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepala dengan bentuk lengkung gigi rahang bawah pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia.