Pengaruh Latihan Pernapasan Difragma Terhadap Frekuensi Pernapasan Pasien Tuberculosis

Penulis

  • Budi Suwarno Universitas Sahid Surakarta Penulis
  • Sutrisno Universitas Sahid Surakarta Penulis
  • Ni'mah Mufidah Universitas Sahid Surakarta Penulis

Kata Kunci:

Frekuensi Pernapasan, Pernapasan Diafragma, TB Paru

Abstrak

Tuberkulosis paru (TB paru) menjadi salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia. Salah satu masalah yang dialami penderita TB Paru adalah sesak napas, yang salah satunya ditandai dengan peningkatan frekuensi pernapasan. Sesak nafas terjadi karena kondisi pengembangan paru yang tidak sempurna akibat bagian paru yang terserang penyakit mengalami kolaps. Salah satu intervensi untuk mengurangi masalah pernapasan pada pasien TB adalah dengan latihan pernapasan diafragma. Latihan ini mengacu pada otot diafragma yang menjadi dinding pemisah antara rongga perut dan dada, yang mengencang dan mengembang saat paru-paru terisi udara. Latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot diafragma yang merupakan otot utama pernapasan. Mengetahui pengaruh latihan napas difargma terhadap frekuensi napas penderita TB paru di Puskesmas Ngawi. Rancangan penelitian adalah pre eksperimental dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB paru yang berobat ke poli paru Puskesmas Ngawi. Sampel penelitian yang digunakan adalah 26 responden. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon rank test. Penelitian menunjukkan frekuensi napas sebelum dan setelah intervensi mengalami penurunan dengan nilai 23,69 menjadi 22,01. Hasil uji dengan Wilcoxon rank test didapatkan nilai p : 0,001 ada pengaruh latihan diafragma terhadap frekuensi napas penderita TB paru di Puskesmas Ngawi

Unduhan

Diterbitkan

2025-04-01